Rabu, 18 Januari 2012

Kiat menangani Bencana


 
Di zaman dahulu,  ada sekelompok orang menemui seorang ulama besar. Mereka mengeluh,  “Bagaimana mengatasi bencana dan krismon saat ini? “  Dengan cepat si Ulama menjawab, “Atasi dengan taqwa.” “Maksud pak kiai?” tanya salah seorang diantaranya. Sang Ulama membaca,  “Kalau penduduk suatu negeri itu beriman dan bertaqwa, pasti Kami (Allah) akan membukakan keberkahan dari langit dan bumi “ (Al A;raf 96).
Diantara ciri hamba yang beriman dan bertaqwa ialah seperti dalam surah Az-Zariyat (561) ayat 15-19 )  “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta.“
Sekurang-kurangnya ada empat kreteria orang yang bertaqwa menurut ayat diatas. Pertama, senang berbuat baik. Kedua, Istiqamah qiyamullail. Ketiga, memohon ampunan (beristighfar) di tengah malam dan keempat, senang bersedekah. Rasululullah saw bersabda kurang lebih “Sesungguhnya tidak ada orang masuk surga  (termasuk saya) lantaran amalnya. Tetapi ia masuk surga semata-mata karena rahmat  (kasih sayang) Allah.“  Adapun kita diperintahkan beramal baik oleh Allah dan Rasul-Nya adalah dalam rangka untuk menjaring rahmat Allah tersebut. Salah satu contoh seorang tokoh sufi, yang bernama Asy-Syibli, ketika wafat, salah seorang teman dekatnya bermimpi ketemu beliau dan bertanya “Apa yang diperlakukan Allah terhadap anda?“.  “Ternyata 40 kali ikut jihad di medan  perang, 30 kali naik haji, dan bersedekah 4.000 dirham itu, tidak bernilai disisi Allah, karena niatnya kurang bersih. Dan Allah memberikan rahmat kepadaku, lantaran aku memungut  pecahan kaca  (beling) di tengah jalan, agar para pemakai jalan tidak cedera karena terinjaknya.
Terkait yang kedua,  banyak sekali ayat dan sabda Rasulullah saw yang menyatakan keutamaan melaksanakan qiyamullail atau salat tahajjud itu. Salat tahajjud memang merupakan anugerah yang teramat berharga. Disamping menyenangkan Allah, salat ini juga menjamin keselamatan dari malapetaka dan menjadikan kita tenang dan jernih. Ibnu Hajar RA menyebutkan terdapat keterangan bahwa salat malam bisa menolak azab (Fathul Bari 3). Qiyamullail merupakan suatu bentuk pendekatan seorang hamba kepada Rabbnya di waktu malam sunyi, pendekatan ini dimaksudkan agar seorang hamba dapat mengadukan tentang permasalahan hidupnya kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala permasalahan seluruh makhluknya.
Itulah mengapa Allah sangat menekankan seorang hamba untuk melakukan qiyaamullail, dimana Allah akan meninggikan maqam seorang hamba karena taqarrub dan rasa takutnya kepada Rabb-nya. Tidak sedikit ketika para ulama yang buntu pikirannya untuk memecahkan suatu masalah, kemudian ia bermunajat kepada Allah swt, ditengah malam, sehingga Allah memberinya futuh dan membukakan untuknya masalah itu.
Kriteria ketiga orang yang bertaqwa adalah istiqamah beristighfar di penghujung malam. Dari Anas RA  bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak Adam adalah gemar berbuat salah, dan orang terbaik diantara yang bersalah adalah yang bertaubat“ (HR.Turmuzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Dalam Al Quran banyak sekali ayat yang menyuruh kita banyak beristighfar. Sebab, beristighfar, menyesali kesalahan itu, termasuk amal yang disukai oleh Allah. Diantara firman-Nya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri “ (Al Baqarah 222). Rasulullah saw sendiri orang yang telah maksum, yang telah dijamin Allah bebas dari seluruh dosa, namun setiap harinya tidak kurang dari 70 kali mengucapkan istighfar. Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih dari 70 kali “ (HR.Bukhari).
Siti Aisyah RA bertanya kepada Nabi SAW,  “Wahai Rasulullah, apakah ada umatmu yang nanti dapat masuk surga tanpa hisab?”  “Beliau menjawab,  “Ada, yaitu orang yang mengenang dosanya lalu ia menangis.“ Nabi Yunus dihukum Allah dengan masuk ke dalam perut ikan hiu lantaran meninggalkan dakwah.“  Al Quran mengatakan “Seandainya Yunus tidak mendapat ampunan Allah, maka ia akan tinggal di perut ikan hingga hari kiamat.“  Adapun doa nabi Yunus AS,  “Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau, aku sungguh termasuk orang-orang yang berdosa.“ Menurut riwayat, dengan membaca doa ini,  ikan hiu itu perutnya menjadi kepanasan, sehingga ia memuntahkan Nabi Yunus ke tepi pantai.
Kriteria keempat orang yang bertaqwa ialah gemar bersedekah, berinfak. Sedekah adalah amalan istimewa berdemensi ganda. “Akhirat sekaligus dunia.” Ia tidak saja menunjukkan kecerdasan intelektual dan spiritual, tetapi juga sosial.ia menyimpan energi  “misterius “ dalam menggerakkan orang meraih sukses, hidup bahagia, rezeki lapang, juga menangkal kesulitan dan bencana. Rasulullah saw bersabda,  “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, yang paling ringan diantara bencana itu adalah penyakit kusta dan supak“  (HR.Thabrani ). Hadis lain, “Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sesungguhnya bencana tidak dapat melewati sedekah“ (HR.Thabrani). Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentarnya:)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...